Ketika maghribi mendekatinya,syeikh belabelu terus saja makan nasi sampai habis."bagaimana kamu bisa datang lebih dahulu?" tanya maghribi heran."kamu berangkat dengan kekuatanmu sendiri.Aku menyandarkan diri kepada kekuasaan sang maha pencipta,"kata syeikh belabelu.
Syeikh maulana maghribi tertegun mendengarkan ucapan syeikh belabelu.Ia merenungi perbuatannya selama ini.Ia menyadari kekeliruannya,yaitu menganggap bahwa dirinya mempunyai kelebihan daripada orang lain,termasuk syeikh belabelu.
Mulai saat itu,syeikh maulana maghribi mengakui bts kemampuanya.Ia minta maaf kepada syeikh belabelu yang pernah di atas segala galanya?" syeikh maulana maghribi terdiam,lalu berkata,"kalau diam begitu,mari berlomba.Siapa yang lebih dahulu sampai di mekah,menjadi pemenang."
Diluar dugaan,syeikh belabelu menerima ajakan itu. Akan tetapi,belabelu tidak segera berangkat,tetapi malah menanak nasi lagi.Tanpa mempedulikan apa yang dilakukan belabelu,syeikh maulana maghribi segera berangkat ke mekah.Ia yakin bahwa dirinya pasti akan lbh dahulu sampai ditempat tujuan.
Tatkala tiba di mekah,alangkah terkejutnya syeikh maulana maghribi.Ia melihat syeikh belabelu telah lebih dahulu ada disana,makan nasi dengan lahap sekali kalau syeikh belabelu marah.Diluar dugaan,ia malah tersenyum.Tatkala mereka bertanya mengapa tersenyum,di jawabnya bahwa kemarahan akan menutup kejernihan berfikir.
"kalau pikiran gelap,hati juga gelap.Bagaimana orang dapat tetap dekat dengan sang maha pencipta dalam keadaan seperti itu?" belabelu bertanya,tetapi tidak mengharap jawaban.
Keesokan harinya syeikh maulana maghribi datang lagi.Belabelu ditantangnya untuk mengadu kekuatan. Namun tantangan itu di tolaknya.
"untuk apa mengadu kesaktian jika tujuannya hanya untuk menunjukkan yang lebih unggul ? Bukankah sang pencipta tetap yg paling unggul Maghribi sangat sangat berbahagia mempunyai pengikut orang terkemuka. Namun,ia menyayangkan kegegamaran belabelu,yaitu sebentar bentar makan nasi. Selain mengajar,pekerjaan yang dilakukan belabelu tak lain hanyalah menanak nasi dan makan,sehingga tubuhnya menjadi gendut.Tidak hanya itu,karena ia terus menerus menanak nasi,kerak nasinya bertebaran di mana-mana,sehingga atapnya pun tertutup kerak nasi.
Karena jengkelnya,syeikh maulana maghribi memperingatkanya dengan kata kata yang cukup keras.Orang-orang yang tengah mendengarkan ajaranyapun terkejut atas peringatan itu.Mereka takut,bagaimana nanti
Maha Pencipta.Maka dari itu,ia akan sadar bahwa ia hanya manusia,yakni sekedar makhluk ciptaan-Nya,yang serba terbatas."Raden Jaka Bandhem terdiam,memandang orang-orang,dan berkata lagi dengan tenang.
"Oleh karena itu,berbuatlah baik!"
Selang beberapa tahun,datanglah seorang ulama,syeikh maulana maghribi namanya. Tertarik dengan keindahan alamnya,ia mendirikan pondok di sebelah bukit pemancingan,yaitu di bukit santana. Di pondok itu ia mulai mengajarkan ilmu agama.Berduyun duyun orang menjadi pengikutnya,hingga suatu saat Raden jaka bandhem mengubah namanya menjadi Syeikh Belabelu.
Syeikh maulana Bandhem dengan lembut kepada pengikutnya pada suatu malam di bulan purnama. Ia menambahkan bahwa "diatas langit masih ada langit,diatas orang pintar masih ada yang lebih pintar,demikian pula diatas orang sakti masih ada yang lebih sakti". Orang yang mendengarkan mengangguk angguk walau mungkin ada yang karena mengantuk.
"Akan tetapi,tidak banyak orang menyadarinya.Perbuatan baik akan membawa orang sadar akan batas-batas kemampuan dan kekuatan,serta kekuasan.Mengapa begitu?"tanyanya.Namun,pertanyaan itu segera dijawab sendiri.
"perbuatan baik yang dilakukan oleh siapapun,akan mendekatkanya kepada sang tanam di lereng-lereng bukit. Ia menanam padi,jagung,dan sayur-sayuran.Kehadiranya di tempat itu,mulai menarik perhatian orang yang tinggal di sekitarnya. Mereka datang mula-mula bertamu,tetapi kemudian ingin berguru.Orang-orang itu belajar berbagai hal,antara lain cara mengolah tanah tandus menjadi tanah subur,membaca dan menulis,pencak dan silat.Tetapi yang paling mencolok adalah belajar tentang perbuatan baik. "menjadi manusia baik jauh lebih penting daripada menjadi manusia hebat,kebal senjata tajam,bisa menghilang,paling pintar,paling menang,dan seterusnya.Sebab,semua itu ada batasnya,"kata jaka Raden jaka bandhem adalah putra raja brawijaya dari majapahit.Ketika di majapahit ada perubahan besar yang menimbulkan huru hara berkepanjangan,dia memutuskan pergi meninggalkan istana.Dia tidak pergi ke arah timur seperti beberapa temannya yang sampai kepulau bali.Tetapi dia memilih ke arah barat. Maka berangkatlah ia menyusuri pantai selatan,hingga akhirnya tiba di bukit pemancingan,tidak jauh dari parangtritis,yogyakarta.Di bukit itu ia mendirikan rumah untuk tempat tinggal.Meski sendirian, dia tidak pernah mrasa kesepian dan juga takut.
Untuk mempertahankan hidupnya,raden jaka bandhem bercocok
Welcome to Indosat MMS, An MMS has been sent to you
http://202.93.36.12/smil/X6Z65CEH4878O3L1334234410.html



0 komentar:
Posting Komentar