Kampungku puluhan tahun kutinggal pergi
Kukenang masa laluku yang tertinggal
Tidak semuanya akrab kukenal
Ada rasa sesak menyesal
Ketika tiada ‘waktu’ yang kekal
Saat menengoknya ingatanku menebal
Di sinilah, ditanah kosong itu aku bermain
‘gobak sodor’,
’sepak sekong’,
‘bola kasti’,
‘udan barat’,
‘mbat-mbattan’,
‘perang-perangan’,
‘memetik jambu biji dan strawberry’,
‘menunggu mangga ‘Pakel’ jatuh’,
‘menangkap Capung’,
Kampungku telah lama kosong,
Rumah sewa orang tuaku, sepi menyendiri
Rumah tempat kepedihan dan kesendirian
Tempat sedikit keceriaan dan banyak penderitaan
Kampungku terlihat lengang,
Kawan sepermainan pergi takkan kembali
Sebagian pergi, sebagian mati.
Keceriaan masa lalu tiada lagi.
Kampungku kini semakin sunyi
Sedikit sekali rumah terisi.
Jendela dan pintu banyak yang terkunci.
Seperti kuburan di pemakaman ‘Tadji’.
8 Desember 2011.
Pemakaman ‘Tadji’ adalah nama pemakaman di kampungku: Pugeran, Jogjakarta.
0 komentar:
Posting Komentar