12 Jan 11 - 02:56:56 | by: reno azwir | Jejalan

Finroll.com
- Di Kabupaten Gunungkidul, sebelah selatan Yogyakarta, ada 240 buah
gua yang satu diantaranya punya riwayat sejarah menarik. Selain unik
juga ada batuan karst yang merupakan peninggalan zaman dulu, sehingga
seringkali digunakan sebagai wisata pendidikan. Nama gua itu adalah,
Rancang Kencono.
Gua
yang berada di Desa Beberan, Kecamatan Playen ini merupakan gua purba,
Sejajar dengan gua Braholo. Terdapat di Rongkop Gunungkidul yang telah
terhuni 3.000 tahun yang lalu. Karena di Gua tersebut ditemukan juga
artefak batu dan tulang yang diperkirakan hidup ribuan tahun yang lalu.
Lantas
darimana asal nama Rancang Kencono itu? Begini riwayatnya. Dulu, gua
ini digunakan untuk menyusun strategi perang antara laskar Mataram
dengan penjajah Belanda pada 1720-an. Laskar Mataram tersebut adalah,
Kyai Soreng Pati, Kyai Putut Linggo Bowo, dan Kyai Kromo Wongso. Bahkan
dari buku mozaik pusaka budaya, tempat ini juga sebagai pertemuan
Pangeran Diponegoro dengan Sentot Prawirodirdjo serta petinggi Kerajaan
Mataram pada waktu itu.

Oleh
Kyai Soreng Pati dan Kyai Putut Linggo Bowo gua tersebut diberi nama
Gua Rancang Kencono karena digunakan untuk merencanakan sebuah kegiatan
kabajikan/mulia (emas). Di dalam gua ada sebuah ruangan gelap untuk
bersemedi. Untuk masuk ke ruang tersebut harus melalui lorong sangat
sempit dan hanya bisa dimasuki satu badan serta harus merunduk/jongkok
sepanjang sekitar dua meter.
Para
prajurit Laskar Mataram itu sering berkumpul di pelataran Gua Rancang
Kencono, dimana tumbuh sebuah pohon rindang besar bernama pohon Tlumpi (terminalia edulis).
Usia pohon tersebut sekitar 200 tahun. Konon, lokasi ini juga sebagai
tempat persinggahan para Wali Songo saat menyusun strategi penyebaran
agama Islam pada setengah millennium lalu. (raz)
0 komentar:
Posting Komentar