WONOSOBO, suaramerdeka.com - Aktivitas kegempaan Gunung Sindoro hingga saat ini masih fluktuatif. Tingkat volume kegempaan yang terjadi masih ada namun tak bisa dirasakan oleh masyarakat.
Aktivitas warga di radius 2 kilometer dari puncak
Sindoro mulai hari ini dikosongkan. Hal itu untuk mencegah adanya
pendakian dan aktivitas yang membahayakan kesemalatan warga.
Hal
ini dikemukakan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung,
Hendrasto saat berada di Wonosobo, Rabu (14/12).
Menurutnya,
sejauh ini belum menaikkan statusnya menjadi ke level selanjutnya karena
tren kegempaan masih stabil yakni untuk gempa dangkal masih dibawah 20
kali. Hanya saja pada tanggal 10 Desember lalu kegempaan sempat mencapai
22 kali dan itu merupakan angka tertinggi.
"Saat ini masih
fluktuatif. Kami efektifkan pemasangan alat pemantau pada beberapa titik
untuk memastikan anak gunung sindoro ikut terpantau," katanya.
Pihaknya
juga mengatakan penetapan radius 2 kilometer dari puncak tersebut
melihat dari perkembangan yang terakhir. Pasalnya, asap sulfatara yang
muncul dalam jumlah banyak cukup berbahaya bagi warga. "Radius 2
kilometer harus dikosongkan," tandasnya lagi.
(
Edy Purnomo / CN27 / JBSM )
0 komentar:
Posting Komentar