Mujahadah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Magelang tersebut dipimpin oleh KH Ali Qoishor pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Timur, Watu Congol Kabupaten Magelang.
"Mujahadah merupakan upaya batin yang tidak bisa dipisahkan dengan upaya lahir. Usaha dan doa harus seiring sejalan," katanya.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin dan sejumlah pejabat Pemkab Magelang.
Jembatan Pabelan putus pada 30 Maret 2011 akibat diterjang banjir lahar dingin. Setelah dilakukan pembangun kembali rencananya jembatan di jalur utama Magelang-Yogyakarta tersebut akan diresmikan Menteri Pekerjaan Umum.
Wakil Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan pembangunan jembatan ini menggunakan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp25 miliar.
Ia mengatakan, sebagaimana diyakini doa merupakan media yang tepat untuk lebih mendekatkan kepada Tuhan serta memohon pertolongan, perlindungan dan keselamatan.
KH Ali mengatakan, tujuan mujahadah adalah menjadikan jembatan yang baru selesai dibangun ini menjadi jembatan yang berguna untuk roda perekonomian dan pembangunan.
"Adanya jembatan ini pemakai jalan akan merasa nyaman, apalagi jika jembatan yang lain juga ikut dibangun maka akan semakin memperlancar roda perekonomian," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Secang-Pringsurat-Muntilan-Salam, Satuan Non-vertikal Tertentu, Budi Sudirman, mengatakan, proses pembangunan kembali Jembatan Pabelan sesuai target waktu yang telah ditentukan,
Ia mengatakan, pembangunan fisik jembatan selesai dalam waktu dua bulan, kemudian dilanjutkan pengeringan cor beton selama 28 hari.
Menurut dia, jembatan kerangka baja dengan lebar sembilan meter dan panjang 60 meter tersebut mempunyai kekuatan hingga 40 ton. (H018/Z002/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
0 komentar:
Posting Komentar