Kampungkosong.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

21/09/11

CERITA CINTA SITI LAYLA DAN JAKA MAJNUN




Kekayaan dan kekuasaan ternyata tidak selalu memuaskan,kepala suku banu umar tatang di tanah arab termasuk orang yang selalu di rundung sedih meski hartanya melimpah ruah, yah dikarenakan ia tidak mempunyai anak. Umar tatang selalu berharap andai anak bisa di beli mungkin ia sudah membelinya lebih dari dua saat itu. Berbagai upaya telah dilakukan,mulai dari dukun kampong sampai dengan tabib terkenal tapi alhasil tetep aja ihnil. Suatu hari dalam keputus’asaan istrinya mengajak umar tatang untuk bersujud kepada Tuhan memohon agar di anugrahi seorang anak. “Saran yang bagus, sahut” kepala suku itu, Kita sudah mencoba berbagai cara di tambah satu cara lagi gak akan membuat kita sakit.






Maka pasangan suami istri itu berlutut, berdo’a dengan berurai air mata : “wahai yang maha pengasih dan penyayang, jangan biarkan pohon kami gak berbuah, beri kami kesempatan untuk membuatmu bangga pada anak kami”. Do’a mereka dikabulkan Tuhan, seorang bayi cowok lahir dan di beri nama : ABU cegleck, wajahnya ganteng,matanya kecoklatan,rambutnya hitam lebat, Ia tumbuh jadi sosok yang kuat dan selalu menarik perhatian orang banyak.





Ia juga cerdas mempunyai bakat dan punya keistimewaan yang luarbiasa di bidang seni,perang,music,puisi dan melukis. Saat tiba masanya sekolah, ayah ABU cegleck membangun sekolah sendiri untuk anaknya tercinta. Gurunyapun di pilih yang terbaik di seluruh arab, dan hanya murid murid terbaik yang boleh sekolah di situ.









Makanya tidak mengherankan jika anak anak bangsawan berdatangan dari seluruh penjuru arab untuk masuk kesekolah itu, salah satunya adalah putri kepala suku tetangga yang cantik jelita luarbiasa. Rambut dan matanya sehitam malam sesuai dengan namanya “layla” yang berarti malam. Siti Layla dan ABU cegleck menjadi teman sekelas, sejak pertama kali bertemu sudah saling tertarik dan jatuh cintrong. Cinta keduanya begitu membara sehingga mereka sekolah hanya sebagai ajang pertemuan, tempat meluapkan kerinduan dan menumpahkan gejolak cintanya. Ketika guru sedang mengajar layla dan ABU malah saling bertatapan,saat temen temennya mencatat pelajaran,keduanya malah asyik surat suratan. Dunia srasa milik mereka berdua, yang laen ngontrak aja dea.





Kisah kasih mereka di sekolahan akhirnya tercium oleh temen temennya. Gosip merebak sampai ketelinga ortu layla, tentu saja sebagai kepala suku yang terhormat ortu layla gak setuju dipacari begitu saja. Layla pun di larang sekolah lagi, ABU jadi patah hati, ia pun mogok sekolah, tiap hari kerjanya jalan keliling desa sambil memanggil nama layla, ia juga membikin puisi cinta untuk kekasihnya dan di baca di tengah jalan dengan lantangnya. Ia ggak peduli orang menertawai dan mengejeknya,” lihat si majnun,si gila lewat,” teriak anak anak ketika ABU mulai berteriak memanggil layla, atau membaca puisi cintanya. Sejak itu ABU cegleck di panggil dengan nama majnun atau jaka majnun. Tapi jaka majnun cuek aja di panggil dengan panggilan majnun, karena meski dianggap gila yang ada di benaknya hanyalah “layla”.






Kemudian ABU pun pergi dari desanya, tujuannya adalah mendekati layla,meski sulit untuk mendekatinya. Di puncak bukit di tepi desa layla, ia mendirikan sebuah pondok. Dan dari pondoknya, jaka majnun dengan jelas bisa menatap rumah kekasihnya ”layla “.






Sepanjang hari cowok yang lagi di mabuk asmara itu duduk didepan pondoknya, di samping sungai kecil yang berkelok kelok menuruni bukit menuju desa, majnun bicara pada air tentang cintanya, mengirim bunga lewat aliran air, karena ia yakin air sungai itu akan menyampaikan luapan cintanya kepada layla, ia juga menyapa dan meminta burung untuk mengirim salam pada kekasihnya.







Bahkan angin yang bertiup dari rumah laylapun , ia hirup dalam dalam seolah membawa aroma keharuman sang kekasih, pokoknya apapun yang berasal dari tempat kekasihnya akan di anggap sebagai kekasihnya. Berbulan bulan majnun duduk dan menatapi rumah layla dari atas bukit, tapi tak sekalipun majnun bias melihat layla. Kerinduan pada kekasihnyapun semakin tak tertahankan. “ Rasanya aku tak tahan lagi hidup lebih lama tanpa melihat layla “, Teriaknya lantang kepada angin, langit, dan juga lembah yang membentang di depan matanya.







BERSAMBUNG ........ !!!!

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 20.23 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

back to top
 
Powered by kampungkosong.blogspot.com