Di antara sekian banyak kisah dalam Al-Quran, tersebutlah kisah Ratu Saba’ dan masyarakatnya yang hidup di zaman kenabian Nabi Sulaiman.
Kerajaan Saba
Yang menjadikan kerajaan ini masuk ke dalam catatan sejarah Al-Quran adalah adanya salah satu ratu yang memerintahnya.Balqis. Namun banyak di antara ahli tafsir yang mengatakan bahwa nama tersebut masuk ke kalangan umat Islam dengan media israiliyyaat, dongeng turun temurun orang Israel yang mereka akui bersumber dari kitab Taurat.
Ratu Saba’
Dalam masa pemerintahannya sebagai kepala kerajaan, Balqis banyak menerima cobaan dan ujian berat. Semua itu kelak membuktikan kepiawaiannya sebagai ratu yang berhak dan berkompeten untuk memimpin kaum dan rakyatnya. Pada awal diangkatnya sebagai ratu, para ahli dan pembesar kaumnya meingingkari kepemimpinan seorang wanita. Belum lagi hasrat yang dipendam oleh raja-raja di sekitar Saba untuk menaklukkan dan menguasai kerajaan ini. Salah satunya adalah raja ‘Amr bin Abrahah yang dijuluki dengan Dzul Adz’ar.
Maka datanglah Dzul Adz’ar dengan segenap bala tentaranya untuk menaklukkan kerajaan Saba’ dan menawan ratunya. Namun berkat kelihaian dan pengawasan yang tajam yang dimiliki Balqis, dia berhasil lolos dan kabur.Dzul Adz’ar tewas dengan gorokan pisau di lehernya. Dan semenjak itu Balqis memerintah kaumnya dengan penuh hikmah, adil dan bijaksana. Dalam kekuasaannya, Saba meraih kegemilangan. Salah satu capaian yang diukir oleh Balqis adalah direnovasinya bendungan yang terkenal sad Ma’rib. Nama kerajaan ini menjadi terkenal di kawasan Arabia dan sebagian Eropa. Dalam sejarah Yunani kuno disebutkan bahwa pada zamannya terjadi transaksi perdagangan di antara tajir-tajir Saba dan Yunani. Bahkan para pedagang Yunani yang telah mengunjungi kerajaan Saba menyebutkan bahwa masyarakat Saba merupakan masyarakat berperadaban paling maju di era itu.
Ratu Saba dan Nabi Sulaiman
Pada saat kerajaan Saba di bawah pemerintahan ratunya sedang berada dalam puncak kegelimangan, Nabi Sulaiman alaihissalam telah menjadi salah satu raja terkenal di antara bani Israil di kawasan Palestina (Syam). Sulaiman dikaruniai Allah kemampuan untuk berkomunikasi dan menaklukkan golongan hewan dan jin. Oleh karena itu tidak mengherankan jika dari skala bala tentara, jumlah yang dimiliki Sulaiman lebih besar daripada bala tentara Saba.
Alkisah
–dalam sebuah penafsiran- bahwa pada suatu kesempatan Nabi Sulaiman
mengutus burung Hudhud untuk mencari sumber air tambahan. Lama tak
kembali ternyata Hudhud sampai ke daerah Yaman dan menemukan sebuah kaum
(rakyat Saba)
yang diperintah oleh seorang ratu. Yang menarik perhatian Hudhud adalah
ketika dilihatnya kaum ini musyrik dengan menyembah matahari.
Nabi Sulaiman naik pitam sebab keterlambatan ini dan berjanji akan
menghukum Hudhud sesegeranya ia tiba, kecuali Hudhud terlambat dengan
alasan yang masuk akal. Maka berkata Hudhud sebagaimana disebutkan dalam
Al-Quran:Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini” Q.S. An-Naml: 22
“Sungguh,
kudapati yang memerintah mereka ,dan dia dianugerahi segala sesuatu
serta memiliki singgasana yang besar” ” Q.S. An-Naml: 23
“Aku
dapati dia dan kaumnya menyembah matahari,bukan kepada Allah dan setan
menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk)
mereka,sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah,maka mereka tidak
mendapat petunjuk” ” Q.S. An-Naml: 24
“Mereka
(juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di
langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan
yang kamu nyatakan” ” Q.S. An-Naml: 25
“Allah,tidak ada Tuhan melainkan Dia,Tuhan yang mempunyai ‘Arasy yang agung” ” Q.S. An-Naml: 26
Nabi Sulaiman yang terkenal dengan kematangan akal dan hikmahnya tidak merespon kecuali dengan berkata:
“Akan kita lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta”. ” Q.S. An-Naml: 27
Lalu Nabi Sulaiman mengirimkan sebuah surat kepada Balqis ratu Saba yang berisi ajakan untuk hanya menyembah Allah S.W.T.
Isi surat Nabi Sulaiman ini tertera dalam Quran sebagai berikut:
“Dari
SuIaiman dan sesungguhnya dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong
terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri”” Q.S. An-Naml: 30-31
Balqis dan Musyawarah
“Hai
para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak
pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam
majelis(ku)” ” Q.S. An-Naml: 32
Saat itu kerajaan Saba telah terkenal di antara raja-raja lainnya sebagai salah satu kerajaan terkuat dengan bala tentaranya yang tangguh. Maka para menteri ketika membaca surat itu menganggap bahwa Sulaiman meremehkan mereka.
Maka para menteri itu berkata:
“Kita
adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki
keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada
ditanganmu. Maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”. ” Q.S. An-Naml: 33
Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka lebih memilih perang daripada berserah diri kepada kekuasaan Sulaiman.
Namun ternyata Balqis memiliki pandangan yang lebih jauh ke depan, tatkala dia berkata:
“bahwa
raja-raja apabila memasuki suatu negeri niscaya mereka membinasakannya.
Dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian
pulalah yang akan mereka perbuat”. ” Q.S. An-Naml: 34
Disini
letak kepiawaian dan kecerdasan Balqis. Dia lebih menganjurkan untuk
terlebih dahulu mengirimkan hadiah kepada Sulaiman, dengan harapan
semoga Sulaiman bisa lunak hatinya bahkan berubah pikiran sama sekali. Para pembesar menyetujui usulan Balqis. Maka diutuslah beberapa pembesar untuk menghadap Sulaiman seraya membawa persembahan hadiah.
Sesampainya para utusan di depan Sulaiman, utusan Allah ini berkata:
“Apakah
patut kamu mengulurkan harta kepadaku? Maka apa yang diberikan Allah
kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi
kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka sungguh
Kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa
melawannya” ” Q.S. An-Naml: 36-37
Sementara itu ketika Sulaiman mengetahui bahwa Balqis akan datang, beliau kumpulkan semua pembesarnya seraya meminta untuk mendatangkan singgasana Balqis ke Syam sebelum mereka datang. Alhasil,Ifrit menyanggupi untuk mendatangkannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip. Setelah itu dimintanya agar singgasana itu dirubah sedemikian rupa agar Balqis tidak mengenalinya. Hal ini untuk menguji sejauh mana kecerdikan dan ketajaman Balqis sehingga ia memang patut untuk memerintah kaumnya.
Ketika Balqis dan tentaranya sampai dan telah duduk di singgasananya sendiri, Nabi Sulaiman bertanya:
“seperti inikah singgasanamu?”Maka Balqis menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku” ” Q.S. An-Naml: 42
Dan
ini bukti lain dari kecerdikan Balqis, sebab ketika ia menjawab dengan
pertanyaan itu sesungguhnya dia tidak yakin bahwa bagaimana mungkin
singgasana dapat berpindah tempat dalam waktu yang begitu cepat. Namun
dalam keraguan itu dia tidak memungkiri bahwa singgasana itu mirip
dengan kepunyaannnya. Dan memang sesungguhnya singgasana adalah miliknya
hanya telah dirubah atas perintah Sulaiman.
Kemudian
Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulaiman. Namun, ketika
berjalan di istana itu, sekali lagi Ratu Balqis tercengang,karena
mengira air pada lantai istana nabi Sulaiman, sehingga menyingsingkan
kainnya.
Firman Allah :
“Dikatakan
kepadanya; masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia (Ratu Balqis)
melihat lantai istana itu, dikiranya air yang besar dan disingkapkannya
kedua betisnya.“Berkatalah Sulaiman; sesungguhnya ini adalah istana
licin yang dibuat dari kaca” ” Q.S. An-Naml: 44
Pada
saat yang sama Balqis segera teringat akan sebuah kenabian yang
menyebutkan bahwa akan datang padanya seorang nabi Allah yang sanggup
memindahkan singgasananya dalam sekejap mata. Pada
saat itulah Balqis segera sadar bahwa dirinya dan kaumnya telah berlaku
zalim dengan mempersekutukan Allah. Saat itu pula Balqis menyeru
seluruh kaumnya untuk memeluk agama yang dibawa oleh Sulaiman.
Pada akhirnya, kisah ratu
0 komentar:
Posting Komentar